Istri kebanggaan senang berhutang, haruskah suami memilih bercerai?
ejadian ini sebetulnya sudah berlangsung selama 10 tahun
pernikahannya. Rudy, bukan nama aslinya, sebenarnya pada awal pernikahan sudah
diingatkan oleh atasannya di kantor. Waktu itu usia pernikahannya baru 1-2
tahun. Rudy waktu itu sedang bahagia-bahagianya berumah tangga. Jadi,
seakan-akan nasihat atasannya yang sudah makan banyak asam garam kehidupan
tersebut tidak begitu dihiraukan.
Ya. Waktu itu pernikahan Rudy dan Melly sangat meriah. Berbagai
pujian dari rekan-rekan kantornya diterima Rudy. Pasalnya, Melly adalah gadis
yang cantik, bahkan sangat cantik. Setiap orang yang memberikan selamat atau
bertemu mereka berdua, komentar pertama yang diterima di telinga Rudy secara
bisik-bisik, baik pria atau wanita, semuanya mengatakan, ”Selamat ya Rud,
istrimu benar-benar cantik.”
Saat berjalan bergandengan bersama, Rudy selalu bangga
karena banyak orang berdecak kagum akan kecantikan istrinya itu. Rudy pun
menikmatinya. Menikmati kecantikan istrinya dan menikmati orang mengagumi
istrinya yang cantik. Hanya saja, memang kehidupan tidak selalu berjalan dengan
mulus.
Setelah beberapa bulan hidup bersama dengan sang istri
terkasih, Rudy mulai menyadari bahwa istrinya itu gemar berutang. Mula-mula dari
keluarganya ia mengetahui bahwa istrinya punya utang kepada beberapa
saudaranya. Bahkan, waktu selesai pernikahan ada saja saudaranya yang tega
menagihnya di moment indah tersebut. Barangkali mungkin sudah lama tidak
dibayar. Tapi waktu itu Rudy tidak memedulikannya.
Selain cantik, istri Rudy juga orangnya mudah akrab
dengan orang lain. Termasuk keluarga Rudy yang menjadi keluarga barunya.
Keakrabannya ternyata berbuah utang. Ia mulai mengutang kepada saudara Rudy
yang memang sudah akrab dengannnya.
Yang paling jelas utang kartu kredit. Hal inilah yang
mengganggu Rudy. Rudy memang memiliki kartu kredit beberapa buah. Tapi sejak
mulai pertama bekerja dan mempunyai kartu kredit dirinya tidak pernah punya
utang dengan kartu kredit tersebut. Ia selalu melunasinya setiap akhir bulan.
Tapi kartu kredit istrinya lebih banyak dari kartunya dan tentu, jumlah
utangnya juga lebih banyak.
Istri Rudy sendiri tidak bekerja. Jadi praktis ia
mendapatkan uang dari nafkah suaminya. Terasa mempunyai kebiasaan yang aneh,
Rudy curhat ke atasannya. Memang sang atasan tidak serta merta menyuruh Rudy
untuk menceraikan istrinya. Hanya saja ia memperingatkan bahwa kebiasaan
istrinya itu bisa berakibat buruk bahkan fatal. Banyak contoh yang sudah
terjadi. Sang atasan waktu itu mewanti-wanti agar Rudy segera dapat
menyelesaikan persoalannya. Tak lupa ia berpesan agar menyelidiki, sebenarnya
uang utang itu buat apa? Apa pendapatan suaminya yang termasuk manager senior
di sebuah perusahaan besar tersebut kurang?
Hanya saja, kecintaan dan kesayangannya terhadap
istri membuat dirinya tidak mampu tegas. Sang istri dibiarkannya terus
berutang. Ia juga tidak enak menanyakan untuk apa ia berutang.
Akhirnya dibiarkan saja peristiwa itu berlangsung tanpa ada apa-apa. Sepanjang
tidak membikin masalah, pikir Rudy, biarkan saja. Memang untuk kartu kredit
tidak pernah ada debt collector karena
sang istri selalu membayar meskipun hanya minimum
payment.
Pachinko - Casinos Near Me - MapYRO
With over 경상북도 출장샵 2,600 slot machines to choose from, and more 경주 출장마사지 than 600 of 바카라 사이트 유니벳 them, there 동해 출장마사지 are dozens of places 광주 출장안마 to play the games that cater to all your
Posting Komentar